Ayam kampung merupakan salah satu jenis unggas yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Daging dan telur ayam kampung banyak diminati karena memiliki cita rasa yang khas dan dianggap lebih sehat dibanding ayam ras. Untuk mencapai produksi yang maksimal, peternak harus memahami cara-cara ampuh dalam pengembangbiakan ayam kampung. Berikut adalah beberapa metode efektif yang bisa dilakukan untuk meningkatkan populasi dan kualitas ayam kampung.
1. Pemilihan Bibit yang Berkualitas
Pemilihan bibit unggul adalah langkah awal yang sangat penting. Bibit ayam kampung yang berkualitas akan mempengaruhi pertumbuhan dan daya tahan ayam terhadap penyakit. Pilihlah indukan jantan dan betina yang sehat, aktif, dan tidak cacat. Indukan ayam jantan sebaiknya memiliki postur tubuh yang besar dan tegap, sedangkan betina harus memiliki produktivitas bertelur yang tinggi. Perhatikan pula umur indukan, idealnya antara 8 bulan hingga 2 tahun untuk memastikan kesuburan yang optimal.
2. Sistem Perkawinan yang Tepat
Pengembangbiakan ayam kampung dapat dilakukan dengan beberapa metode perkawinan. Salah satu yang paling umum adalah sistem kawin alami, di mana satu ekor ayam jantan dibiarkan bersama beberapa ekor betina dalam kandang. Biasanya, satu ekor jantan dapat mengawini sekitar 8 hingga 10 ekor betina. Sistem ini mudah diterapkan namun membutuhkan pengawasan agar ayam jantan tidak kelelahan.
Alternatif lain adalah sistem inseminasi buatan. Metode ini digunakan apabila populasi ayam jantan sedikit atau untuk menghemat biaya pembelian indukan jantan. Dalam inseminasi buatan, sperma ayam jantan diambil dan disuntikkan ke betina menggunakan alat khusus. Metode ini memerlukan keterampilan khusus, namun terbukti lebih efisien dalam mengatur keturunan yang diinginkan.
3. Pakan yang Berkualitas
Selain perkawinan, pakan juga sangat mempengaruhi pengembangbiakan ayam kampung. Pakan yang baik harus mencukupi kebutuhan nutrisi, termasuk protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Pemberian pakan yang seimbang akan meningkatkan kualitas telur dan mempercepat pertumbuhan anakan ayam kampung.
Peternak dapat memberikan pakan tambahan berupa dedak padi, jagung giling, serta sisa-sisa dapur yang telah diolah dengan baik. Untuk meningkatkan produktivitas bertelur, pemberian vitamin dan mineral tambahan seperti kalsium sangat dianjurkan.
4. Manajemen Kandang yang Baik
Kebersihan dan kenyamanan kandang adalah faktor penting dalam pengembangbiakan ayam kampung. Kandang harus selalu dalam kondisi bersih, dengan ventilasi yang baik agar sirkulasi udara lancar. Sebaiknya kandang diberi tempat bertelur yang nyaman, serta dilengkapi dengan pencahayaan yang cukup terutama pada malam hari untuk menjaga suhu tubuh ayam tetap hangat.
Kandang juga sebaiknya dipisahkan antara indukan dengan anak ayam yang baru menetas. Hal ini untuk menghindari persaingan pakan dan potensi penularan penyakit. Sistem kandang postal atau semi-umbaran bisa menjadi pilihan tepat untuk memudahkan peternak dalam pengawasan dan pemeliharaan.
5. Pengendalian Penyakit
Penyakit adalah salah satu tantangan terbesar dalam pengembangbiakan ayam kampung. Oleh karena itu, pencegahan penyakit harus dilakukan secara rutin. Vaksinasi merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah penyakit menular seperti Newcastle Disease (ND) dan avian influenza. Selain itu, peternak perlu rutin melakukan penyemprotan desinfektan di kandang untuk meminimalisir bakteri dan virus.
Penting juga untuk memisahkan ayam yang sakit dari kelompoknya agar tidak menulari yang lain. Segera lakukan perawatan pada ayam yang sakit dengan memberi obat atau memanggil dokter hewan.
6. Penetasan Telur
Telur ayam kampung biasanya dierami secara alami oleh induknya. Namun, untuk meningkatkan efisiensi, peternak bisa menggunakan mesin penetas. Dengan mesin ini, telur-telur akan menetas lebih cepat dan seragam dibandingkan dengan eraman alami. Pastikan suhu dan kelembapan dalam mesin penetas sesuai dengan standar yang dibutuhkan, yakni sekitar 37,5–38°C dengan kelembapan sekitar 60–70%.
Kesimpulan
Pengembangbiakan ayam kampung yang efektif memerlukan perencanaan dan manajemen yang baik, mulai dari pemilihan bibit, sistem perkawinan, pemberian pakan, hingga pengendalian penyakit. Dengan langkah-langkah yang tepat, peternak bisa meningkatkan produktivitas ayam kampung secara signifikan dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.