Upacara Kasada di Gunung Bromo: Antara Kepercayaan dan Alam
Artikel ini membahas tentang Upacara Kasada di Gunung Bromo, tradisi sakral masyarakat Suku Tengger yang menggabungkan kepercayaan spiritual dengan hubungan manusia dengan alam.

Upacara Kasada di Gunung Bromo: Antara Kepercayaan dan Alam

Diposting pada

Indonesia dikenal sebagai negara dengan keragaman budaya yang luar biasa. Salah satu tradisi yang menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara adalah Upacara Kasada yang diadakan di Gunung Bromo, Jawa Timur.

Berikut dalam artikel ini akan dijelaskan tentang Upacara ini tidak hanya menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Suku Tengger, tetapi juga menjadi simbol harmonisasi antara manusia, kepercayaan, dan alam.

Asal Usul Upacara Kasada

Upacara Kasada atau Yadnya Kasada berakar dari legenda Roro Anteng dan Joko Seger, pendiri masyarakat Tengger. Menurut cerita, pasangan ini memohon kepada Sang Hyang Widhi untuk diberi keturunan. Doa mereka terkabul dengan syarat anak bungsu dari 25 anak yang mereka miliki harus dikorbankan ke kawah Gunung Bromo.

Meski awalnya berat hati, mereka akhirnya memenuhi janji tersebut demi keseimbangan alam. Sejak saat itu, tradisi Kasada diadakan sebagai bentuk penghormatan dan persembahan kepada para dewa.

Rangkaian Upacara Kasada

Upacara Kasada biasanya berlangsung pada hari ke-14 bulan Kasada dalam kalender tradisional Suku Tengger, yang bertepatan dengan bulan purnama. Rangkaian acaranya meliputi beberapa tahap:

  1. Persiapan Sesajen
    Masyarakat Tengger mempersiapkan sesajen berupa hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan, ayam, kambing, hingga uang. Semua sesajen ini nantinya akan dilemparkan ke kawah Gunung Bromo sebagai simbol pengorbanan kepada para dewa.
  2. Ritual di Pura Luhur Poten
    Upacara dimulai di Pura Luhur Poten, sebuah pura yang terletak di kaki Gunung Bromo. Pemimpin spiritual atau dukun Tengger memimpin doa dan upacara sembahyang, yang melibatkan nyanyian suci dan pembakaran dupa untuk memohon berkah dan keselamatan.
  3. Perjalanan ke Kawah Bromo
    Setelah ritual di pura selesai, masyarakat dan wisatawan menuju kawah Gunung Bromo. Di sana, sesajen dilemparkan ke dalam kawah sebagai simbol pengorbanan dan rasa syukur kepada para dewa.
  4. Tradisi Tangkap Sesajen
    Salah satu tradisi unik adalah upaya beberapa orang menangkap sesajen yang dilemparkan. Mereka percaya bahwa sesajen tersebut membawa berkah, meski hal ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian mengingat medan yang berbahaya di sekitar kawah.

Makna Filosofis Upacara Kasada

Upacara Kasada bukan sekadar ritual budaya, tetapi juga memiliki makna mendalam:

  1. Penghormatan kepada Alam
    Gunung Bromo dianggap sebagai tempat sakral yang harus dihormati. Upacara ini mengajarkan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam, terutama dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
  2. Rasa Syukur
    Kasada merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Tengger atas limpahan berkah, seperti hasil panen yang melimpah dan kehidupan yang damai.
  3. Identitas Budaya
    Bagi masyarakat Tengger, Upacara Kasada adalah simbol identitas yang memperkuat kebersamaan dan kepercayaan mereka terhadap tradisi leluhur.

Peran Wisatawan dalam Upacara Kasada

Upacara Kasada tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah dan negara. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan wisatawan agar tradisi ini tetap dihormati:

  • Menghormati Ritual
    Wisatawan diharapkan tidak mengganggu jalannya upacara, seperti mengambil foto terlalu dekat atau berbicara keras saat prosesi berlangsung.
  • Menjaga Kebersihan
    Gunung Bromo merupakan kawasan konservasi, sehingga wisatawan wajib menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Keindahan Alam Gunung Bromo

Selain menyaksikan Upacara Kasada, wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam Gunung Bromo. Pemandangan matahari terbit di Penanjakan, lautan pasir yang luas, dan udara sejuk khas pegunungan menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran jika Bromo menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.

Upacara Kasada di Gunung Bromo adalah perpaduan yang indah antara tradisi kepercayaan dan keajaiban alam. Ritual ini tidak hanya menjadi cerminan kehidupan spiritual masyarakat Tengger, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk menjaga harmoni dengan alam. Dengan menghormati tradisi ini, kita turut melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya dan penuh makna.

Jika Anda memiliki kesempatan, jangan ragu untuk mengunjungi Gunung Bromo saat Upacara Kasada berlangsung. Anda tidak hanya akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan, tetapi juga pelajaran berharga tentang kehidupan, kepercayaan, dan penghormatan terhadap alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *